Selasa, 22 Januari 2013

Artikel Persahabatan

Pada setiap kehidupan seseorang, pasti akan membutuhkan teman yang bisa berbagi disaat susah maupun senang. Sahabat memang memiliki peran yang bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna. Tetapi kehadiran sahabat bukanlah untuk menggantikan posisi pasangan atau kekasih anda.

Saat anda memiliki teman yang baik, bukan hadiah atau bingkisan atau kado yang mereka inginkan. Tetapi perhatian dan kesabaran yang mereka butuhkan. Terkadang sahabat juga butuh didengarkan, baik itu senang maupun dalam duka. Jadi apabila anda memiliki sahabat, maka persiapkan waktu dan kesabaran yang cukup untuk mendengarkan segala masalah serta keluh kesah yang mereka rasakan.

Sahabat akan membantu memecahkan permasalahan yang sedang anda hadapi. Atau mungkin hanya sekedar membicarakan masalah pekerjaan atau kehidupan yang terjadi di sekitar anda. Begitu pula dengan sang sahabat, mereka juga ingin anda melakukan hal yang sama. Membagi cerita-cerita yang lucu juga bisa membuat kedekatan anda dengan sang sahabat.

Variasi ataupun warna-warni kehidupan bisa diberikan oleh sahabat kepada anda. Menghabiskan waktu bersama sahabat akan merelaksasikan kepenatan anda setelah melakukan aktivitas kantor yang padat setiap hari. Mungkin anda bisa makan malam bersama, window shopping akan menciptakan kedekatan yang lebih menyenangkan.

Berikanlah sedikit kejutan dan perhatian kepada sahabat agar lebih dekat. Meskipun anda berada jauh dari sahabat, bukan berarti anda melupakannya kan? Anda tetap bisa berkomunikasi lewat internet, telpon ataupun sms. Tapi sebaiknya anda jangan sampai lupakan sang kekasih karena bisa-bisa dia cemburu lagi.

Terimakasih Tuhan

Hari ini untuk kesekian kalinya aku marah, murka, geram dan tak tahan untuk melampiaskan emosi yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubun ini... Anak ini sungguh luar biasa mempermainkan hidupku. Seperti roller coaster, hidupku dan emosiku kini naik turun tanpa bisa terkendali lagi.... Tesis yang kubuat dengan susah payah, mengorbankan waktu bertahun-tahun, menghabiskan banyak tenaga dan keringat (juga uang...) kini teronggok seperti sampah... Penuh coretan gambar boneka, rumah, dan entah apa lagi aku sudah tak memperhatikan lagi.
"Sini kamu... Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu rusak buku mama!" Dengan amarah yang meluap-luap seperti gunung berapi yang siap memuntahkan laharnya, aku menghampiri Rara, anak perempuanku itu.
"Aku gambar mama dan aku lagi maen di taman.." Dia sibuk saja berceloteh tanpa merasa bersalah, tanpa takut juga. Anakku ini hiperaktif, aku sampai malu kalau mengajak dia ke tempat umum. Beberapa kali kubawa ke restoran, baik yang cepat saji maupun yang bukan, dia selalu berlarian tak bisa diam. Sering juga menghampiri meja orang lain dan mengajak orang yang bersangkutan ngobrol. Sungguh tidak sopan! Belum lagi dia susah makan dan suka menjerit-jerit. Huh! Di mall atau supermarket apalagi. benar-benar seorang trouble-maker cilik... Kalau cuma merengek minta dibelikan sesuatu masih bisa kuatasi. Tapi yang dia lakukan adalah MERUSAK! Aku pernah mengganti keramik yang dia pecahkan di sebuah toko buku. Aku sering ditegur pramuniaga karena dia membongkar barang-barang yang dijual. Dan membuang ke lantai, misalnya seperti mengeluarkan pasta gigi dari bungkusnya, lalu diacak-acak... arggghhh... Energiku habis mengurus anak ini. Meninggalkannya hanya berdua dengan pembantu rumah tangga, aku tak berani. mengingat banyak kasus penganiayaan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pembantu. Pengurus rumah tanggaku yang sekarang orangnya cukup sabar, tapi aku masih was-was juga meninggalkan anakku lama-lama dengan si mbak. Soalnya anakku ini berbeda dari anak-anak lainnya. Betapa irinya aku pada adikku Nana yang memiliki anak kalem, lembut dan gampang diatur. Atau pada sahabatku Santy yang memiliki anak laki-laki yang berprestasi di sekolah, selera makannya bagus dan prilakunya yang sopan. Kalau dikatakan faktor genetis, rasanya mustahil Santy yang super duper nakal sewaktu kecil bisa memiliki anak sebaik dan semanis Ryan. Sedangkan aku yang biasa-biasa saja (malah tergolong introvert) kok bisa punya anak yang sifatnya seperti ini. Aku sering mengeluh dan berkonsultasi dengan teman-temanku. Mereka menyarankan untuk bertanya pada ahlinya. Dan hasilnya anakku tergolong asperger autism, sejenis autis yang tidak terdeteksi sejak dini. Baru terlihat sekita umur 6 tahunan, dan ciri-cirinya hampir mirip dengan anak hiperaktif...
Tak terhitung sudah berapa kali aku marah kepada anakku yang baru berumur lima tahun itu. Tak terhitung berapa banyak air mata yang tercurah karena dia tak sengaja sering melukai dirinya sendiri... Memegang setrika yang masih dicolok Mbak Ningsih waktu dia berumur 1,5 tahun. Keserempet sepeda motor karena dia lari dari rumah waktu pintu terbuka. Waktu itu aku sedang mengunci pintu hendak keluar rumah, tiba-tiba Rara langsung melesat ke jalan. Padahal aku sudah memegang tangannya, tapi tetap saja dia bisa melarikan diri. Ternyata inspirasi rumah tanpa pagar (cluster) yang indah kurang tepat bagiku karena nyaris mencelakakan anakku Rara. Belum lagi dia bertengkar dengan anak tetangga lalu kepalanya berdarah karena dilempari batu. Aduuuhhh!!! Jangan harap aku mau membawanya ke rumah teman atau saudara... Ada-ada saja tingkahnya yang membuat aku tidak enak hati. Mulai dari menarik kaki bayi temanku yang baru melahirkan, memecahkan koleksi keramik mini kesayangan sepupuku, yang susah-susah dikumpulkannya sejak remaja, bahkan sampai hunting keluar negeri...
"Kamu nakal banget sih." Bertubi-tubi kulayangkan pukulan ke pantatnya yang tepos. Hilang sudah rasa kasihan karena dia kurus akibat susah makan. Hilang sudah kesabaran yang sudah bertumpuk-tumpuk sepanjang minggu yang berat ini... Mengerjakan thesis sampai titik darah penghabisan. Thesis yang sudah lama terbengkalai karena aku menikah kemudian hamil, melahirkan dan mengurus Rara...
"Ampun mama.. sakit...." Rintihan Rara tak membuatku berhenti. Terisak-isak dan terpuruk di lantai, Rara masih sempat berkata, "Mama jahat sama aku!!!" Kata-kata yang terlontar dari bibirnya yang mungil itu membuatku semakin naik pitam. Kujewer kupingnya dan kuseret Rara ke kamar mandi. Setan sungguh sedang menguasaiku sehingga aku tak sadar apa yang aku lakukan... Aku mengguyur Rara hingga basah kuyup...
"Bu, eling bu... Kasian non Rara. Saya yang salah, Bu. Tadi ndak lihat non Rara ngambil buku ibu dari atas lemari. Dari kemaren kan non kepengen banget ngambil buku itu..." Mbak Ningsih tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu kamar mandi, berlinang air mata.
Masih menyimpan kekesalan, aku keluar dari kamar mandi. Kuambil flashdisk dari dalam laci meja tulisku. Harus buru-buru ke warnet buat ngeprint ulang thesisku yang telah dirusak Rara. Komputer di rumah rusak dan belum sempat diperbaiki. Laptop aku tak punya.
Pulang ke rumah, Rara sudah tidur. Tumben, gumamku dalam hati. Biasanya selalu susah disuruh tidur. Minta dibacakan dongeng dulu, tapi tetap tidak mau tidur. Menjerit-jerit dan melompat-lompat di atas ranjang. Hmmmph!!! Semalam saja dia ikut papanya begadang nonton bola di televisi.
Kuraba keningnya panas. Rara demam rupanya. ya Tuhan, jangan-jangan Rara panas karena kusiram tadi. Dalam tidurnya, Rara mengigau, "Jangan mama. Aku jangan dipukul lagi!" Oh sungguh memelas. Kenapa tadi aku bisa setega itu ya? Kini melihat wajahnya yang innocent seperti bayi (wajah Rara memang tidak banyak berubah semenjak dia bayi), hatiku miris. tanpa sadar air mataku bergulir ke pipi, dan jatuh ke wajah Rara.
"Mama...." Rara terbangun dari mimpi buruknya.
"Ya sayang..." Aku memeluk tubuh mungilnya.
"Rara minta maaf ya, Ma.. Rara janji nggak nakal lagi." Kalimat ini selalu diulangnya setiap kali ia melakukan kesalahan.
"Janji ya, sayang...." aku mencium kepalanya.
"Janji, ma. Mama masih marah sama Rara?" bola mata yang bulat itu menatapku penuh harap.
"Mama nggak marah lagi, karena mama sayang sama Rara," air mataku jatuh lagi seperti dua tetes gerimis membasahi wajah mungil Rara.
"Jangan nangis lagi, mama... Terima kasih Tuhan, mama sudah nggak marah lagi sama Rara..."
Ya Tuhan, ampuni aku orang berdosa ini. Dan terima kasih Tuhan, Engkau telah mengirim malaikat kecil ini untuk mewarnai hidupku. bila dikilas balik, di balik kenakalannya Rara tetaplah seorang anak kecil yang butuh perhatian dan kasih sayang. Mungkin selama ini aku terlalu sibuk dengan urusan-urusanku sehingga sering mengabaikan dia. Rara bidadariku, mutiara hatiku.... Doamu yang tulus sungguh menyentuh hati mama, nak. Mama berjanji akan menjaga dan membimbingmu lebih baik lagi. lebih sabar, lebih care karena Rara matahari yang menyinari hidup mama. Tanpa Rara hidup mama hampa. Tanpa Rara mama kurang motivasi untuk menjadi orang yang lebih bersemangat meraih cita-cita. Terima kasih Tuhan telah menyadarkanku. Rumput tetangga mungkin lebih hijau, tapi aku punya tanaman sendiri yang menunggu jamahan tanganku untukbertumbuh..... Bukankah setiap pribadi diciptakan unik, ada kelebihan dan ada kekurangan. Lalu mengapa aku harus berkeluh kesah menghadapi perangai anakku sendiri? Ayo semangat bagi ibu-ibu yang frustasi dengan tingkah anaknya. Kasih ibu sepanjang jalan.... Mari kita tuntun anak-anak kita mencapai harapan dan impian-impian mereka....

Pantun Tahun Baru

Di sungai ada batu
Di jalanan juga banyak batu
Sekarang tahun baru
Mesti bikin resolusi baru
 

Tadi makan tahu
Kemarin juga makan tahu
Met tahun baru
Met cari gebetan baru 

ada buku warna biru
buku untuk menulis tamu
ini pantun tahun baru
aku buat khusus untuk mu

awan mendung tidak biru
awan mendung membayang-bayang ku
ucapkan met tahun baru
pada engkau yang ku sayang 

ke pasar beli layang-layang
di pasar ada pohon waru
selamat tahun baru sayang
janganlah merayu tuk dosa baru

ada buah duku dipetik
yang metik malah terharu
met tahun baru cantik
mari jauhi dosa baru

ada mertua ada menantu
sama-sama pake baju biru
tahun baru di depan pintu
datang bersama harapan baru

di kebun ada pohon waru
di kebun ada pohon lada
mari sambut tahun baru
dengan smangat membara di dada

ada yang jual kue putu
ada yang jual kue pita
tahun baru diambang waktu
mari sambut dengan sukacita

ada bebek ada itik
ada kesana ada kesini
selamat tahun baru, cantik
smoga penuh smangat di tahun ini

balon berwarna biru
balon dideket palu
selamat tahun baru
smoga sukses slalu

Pohon Beringin berdaun rindang
Tempat berteduh semua orang
Biar mati di ujung pedang
Asalkan dapat Si orang seberang

Memeliahara Persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya...
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan
proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah
sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai
dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan
tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun
tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula
orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :

1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari
seribu teman yang mementingkan diri sendiri
"Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita.
Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita."**

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang menjadi tameng untuk urusan rahasia Anda,
diwaktu ada masalah dengan keluarga anda.??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun
yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat2 anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan
mereka.

Puisi - Guruku Pahlawanku

Puisi Perpisahan

GURUKU PAHLAWANKU
Oleh Upee

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia

Guru........
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti

Guru......
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku.

Puisi - Guru Terhebatku

Puisi Perpisahan

GURU TERHEBATKU
Oleh Nandica

Ku suka ......
tegasmu......
disiplinmu .....
rendah hatimu....
bijaksanamu.....
kemandirianmu....

Entah tak tau mengapa
disaat pertama kali aku mengenalmu....
kau mampu memberikan semua hal tentang dirimu...

Kau lah penyemangat hidupku.....
motivasiku.........
inspirasi ku.......

Terima kasih tuhan kau telah mengenalkanku pada guru terhebat ku ini yang mampu merubah semua tentang diriku........

Puisi - Jasa Guru

Puisi Perpisahan

JASA GURU
Oleh Tita Titania

Guru.............
kau pahlawan tanpa tanda jasa
kau mengajar tidak mengharapkan imbalan
walau kringat tlah bercucuran

Guru...........
kalau tiada engkau pasti negara ini tak akan merdeka
semua orang akan hidup tanpa ilmu
guru engkau sangat tegar

Oh guru................
jasa mu tiada tara
semua orang sangat membutuhkan mu
jasamu kan ku kenang sepanjang masa

Puisi - Salam Perpisahan

Puisi Perpisahan

SALAM PERPISAHAN
Oleh NN

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

Puisi - Hal Perpisahan Ini

Puisi Perpisahan

HAL PERPISAHAN INI
Oleh Chinvaru

Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah sobat.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah sobatu,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat......

Puisi - Celotehan Pena

Puisi Perpisahan

CELOTEHAN PENA
Oleh Thiany Sii Grey Cappucino

Dalam puing-puing dedaunan.
Terbawa lamunan nan jauh ke sukma , menebar harum dalam setiap makna.
Jauh ku arungi arti dari sebuah perjumpaan , dalam butiran do’a.
Mencoba untuk bangkit dan terus melangkah tuk mencarinya__sebuah perjumpaan.
Denyut nadi tak bisa berhenti.
Berhenti dalam goresan dan peluh rasa ingin tahu.
Dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang.
Itulah seumpamanya.

Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan,
Yap...lebih tepatnya sebuah keakraban.
Lajur kehidupan memang di takdirkan untuk berputar , begitu pula alur cerita ini__perjumpaan.
Sekian Lama tinggal di bukit suka.

Kini aku terjatuh , jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan.
Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat itu__duka dan sakit.
Tertatih , tapi bukan seras pedih
Selayaknya mentari yang selalu menyinari , aku masih terus berfikir.
Akankah sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan ??
Suara hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan.

Malam berlalu.......
Angin pun ikut terbawa oleh suasana hatiku , angin bagaikan bahagiaku.
Tatkala suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini,petir bagaikan dukaku.
Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun , hujan bagaikan tangisanku.
Bagian dari suasana hatiku.

Hujan berhenti.....Tahukah kau bintang....?
Tersadar akan ini , tak perlu terluka dalam nestapa , bahagiaku dengan manja.
Aku merasa cukup dengan semua itu__perjumpaan dan keakraban.
Walau manakala kata “perpisahan” mengglegar di telingaku , aku mencoba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan.

Namun,,,,Kini ku menyadari...
Di dunia ini.........
Sebuah perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi,
Begitu pula sebaliknya...
Sebuah perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi.
Awal adalah akhir Dan akhir adalah awal .
Semua yang berawal adalah akhir Dan semua yang berakhir adalah awal

Puisi - Jasamu Jiwaku

Puisi Perpisahan

JASAMU JIWAKU
Oleh Ama Gusti Azis

Tetesan keringat jerih payahmu..
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..

Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..

Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..

Terima kasih guruku…

Kasih Sayang Seorang Sahabat

Puisi


KASIH SAYANG SEORANG SAHABAT
Oleh Melisa Aprilia Sidabutar

Wahai sahabat ...
Hidup ku penuh warna
Hidup ku tak hampa
Karena kasih sayang mu

Sahabat ...
Aku ingin mengulang kembali
Moment-moment kebersamaan kita
Baik dikala susah maupun suka

Sahabat ...
Waktu yang tersisa seakan kurang untuk menampung
Menampung canda tawa dan tangisan kita
Tapi percayalah
Kita pasti bisa membuat momentum terindah seperti
Moment-moment bahagia dan sedih kita dulu

Tuhan
Ku rapuh tanpanya
Sebab kusayang dia
Tuhan kumohon
Sertai dia
Sahabat pelipur lara

Puisi - Sahabat Dunia Akhirat

Puisi

SAHABAT DUNIA AKHIRAT
Oleh Enisaraswati

Sang bayu meniupkan warta
Entah....Kenapa ku jadi penasaran
Ini bukan salahmu
Ataupun salah dia

Mungkin aku yang salah
Atau keadaan yang salah

Andai benar..apa yang tersirat dan tersurat
Untukku....
Mengapa ada insan yang lain
Di waktu yang sama
Menerima bingkisan darimu juga

Kau buat aku semakin penasaran
Ingin dekat dan mesra denganmu
Tapi apa lah dayaku

Hanya seuntai harapan
yang ku simpan dari lubuk hatiku
Sampai kapanpun...kau tetap
Sahabatku DUNIA DAN AKHIRAT

Puisi - Sahabat Sejatiku

Puisi

SAHABAT SEJATIKU
Oleh Hartati

Kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama mu sahabat ku

Sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga

Sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku

Sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku

Selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………

Puisi - Wahai Sahabatku

Puisi

WAHAI SAHABATKU
Oleh Salma Chairunnissa Sansosie Putri

Wahai Sahabatku
Aku Disini Untuk Temanimu.......
Janganlah Kau Bersedih Hati Lagi

Wahai Sahabatku Ceitakanlah Semua Masalahmu Kepadaku
Agar Hatimu Sedikit Lebih Tenang
Wahai Sahabatku..............

Aku Kan Selalu Dengarkan Curhatan Hatimu
Wahai Engkau Para Sahabat-Sahabatku
Aku Kan Selalu

Menemanimu Walau Keadaan Sesulit Apapun
Dan Sebahagia apapun itu
Aku Berjanji Bahwaku Akan Slalu Menemani Kalian Wahai Para Sahabatku
Yang Sangat Ku Sayangi Dan Cintai

Si Pitung

Si Pitung adalah seorang pemuda yang soleh dari Rawa Belong. Ia rajin belajar mengaji pada Haji Naipin. Selesai belajar mengaji ia pun dilatih silat. Setelah bertahun- tahun kemampuannya menguasai ilmu agama dan bela diri makin meningkat.

Pada waktu itu Belanda sedang menjajah Indonesia. Si Pitung merasa iba menyaksikan penderitaan yang dialami oleh rakyat kecil. Sementara itu, kumpeni (sebutan untuk Belanda), sekelompok Tauke dan para Tuan tanah hidup bergelimang kemewahan. Rumah dan ladang mereka dijaga oleh para centeng yang galak.

Dengan dibantu oleh teman-temannya si Rais dan Jii, Si Pitung mulai merencanakan perampokan terhadap rumah Tauke dan Tuan tanah kaya. Hasil rampokannya dibagi-bagikan pada rakyat miskin. Di depan rumah keluarga yang kelaparan diletakkannya sepikul beras. Keluarga yang dibelit hutang rentenir diberikannya santunan. Dan anak yatim piatu dikiriminya bingkisan baju dan hadiah lainnya.

Kesuksesan si Pitung dan kawan-kawannya dikarenakan dua hal. Pertama, ia memiliki ilmu silat yang tinggi serta dikhabarkan tubuhnya kebal akan peluru. Kedua, orang-orang tidak mau menceritakan dimana si Pitung kini berada. Namun demikian orang kaya korban perampokan Si Pitung bersama kumpeni selalu berusaha membujuk orang-orang untuk membuka mulut.

Kumpeni juga menggunakan kekerasan untuk memaksa penduduk memberi keterangan. Pada suatu hari, kumpeni dan tuan-tuan tanah kaya berhasil mendapat informasi tentang keluarga si Pitung. Maka merekapun menyandera kedua orang tuanya dan si Haji Naipin. Dengan siksaan yang berat akhirnya mereka mendapatkan informasi tentang dimana Si Pitung berada dan rahasia kekebalan tubuhnya.

Berbekal semua informasi itu, polisi kumpeni pun menyergap Si Pitung. Tentu saja Si Pitung dan kawan-kawannya melawan. Namun malangnya, informasi tentang rahasia kekebalan tubuh Si Pitung sudah terbuka. Ia dilempari telur-telur busuk dan ditembak. Ia pun tewas seketika.Meskipun demikian untuk Jakarta, Si Pitung tetap dianggap sebagai pembela rakyat kecil.

Tujuh Anak Lelaki

Tujuh anak lelaki dalam cerita ini adalah tujuh orang bersaudara yang dilahirkan oleh sepasang suami-istri di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, Indonesia. Ketujuh anak lelaki tersebut sungguh bernasib malang. Ketika masih kecil, mereka dibuang oleh kedua orangtua mereka ke tengah hutan jauh dari perkampungan. Mengapa ketujuh anak lelaki itu dibuang oleh kedua orangtua mereka? Lalu, bagaimana nasib mereka selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Tujuh Anak Lelaki berikut ini!

Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak yang paling tua berumur sepuluh tahun, sedangkan yang paling bungsu berumur dua tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sepasang suami-istri itu menanam sayur-sayuran untuk dimakan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Meskipun serba pas-pasan, kehidupan mereka senantiasa rukun, damai, dan tenteram.

Pada suatu waktu, kampung mereka dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Semua tumbuhan mati karena kekeringan. Penduduk kampung pun mulai kekurangan makanan. Persediaan makanan mereka semakin hari semakin menipis, sementara musim kemarau tak kunjung usai. Akhirnya, seluruh penduduk kampung menderita kelaparan, termasuk keluarga sepasang suami-istri bersama tujuh orang anaknya itu.

Melihat keadaan tersebut, sepasang suami-istri tersebut menjadi panik. Tanaman sayuran yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka tidak lagi tumbuh. Sementara mereka tidak mempunyai pekerjaan lain kecuali menanam sayur-sayuran di kebun. Mereka sudah berpikir keras mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut, namun tidak menemukan jawabannya. Akhirnya, mereka bersepakat hendak membuang ketujuh anak mereka ke sebuah hutan yang letaknya jauh dari perkampungan.

Pada suatu malam, saat ketujuh anaknya sedang tertidur pulas, keduanya bermusyawarah untuk mencari cara membuang ketujuh anak mereka.

“Bang! Bagaimana caranya agar tidak ketahuan anak-anak?” tanya sang Istri bingung.

“Besok pagi anak-anak kita ajak pergi mencari kayu bakar ke sebuah hutan yang letaknya cukup jauh. Pada saat mereka beristirahat makan siang, kita berpura-pura mencari air minum di sungai,” jelas sang Suami.

“Baik, Bang!” sahut sang Istri sepakat.

Tanpa mereka sadari, rupanya anak ketiga mereka yang pada waktu itu belum tidur mendengar semua pembicaraan mereka.

Keesokan harinya, sepasang suami-istri itu mengajak ketujuh putranya ke hutan untuk mencari kayu bakar. Sesampainya di hutan yang terdekat, sang Ayah berkata kepada mereka:

“Anak-anakku semua! Sebaiknya kita cari hutan yang luas dan banyak pohonnya, supaya kita bisa mendapatkan kayu bakar yang lebih banyak lagi,” ujar sang Ayah.

“Baik, Ayah!” jawab ketujuh anak lelaki itu serentak.

Setelah berjalan jauh, sampailah mereka di sebuah hutan yang amat luas. Alangkah gembiranya mereka, karena di hutan itu terdapat banyak kayu bakar. Mereka pun segera mengumpulkan kayu bakar yang banyak berserakan. Ketika hari menjelang siang, sang Ibu pun mengajak ketujuh anaknya untuk beristirahat melepas lelah setelah hampir setengah hari bekerja.

Pada saat itulah, sepasang suami istri itu hendak mulai menjalankan recananya ingin meninggalkan ketujuh anak mereka di tengah hutan itu.

“Wahai anak-anakku! Kalian semua beristirahatlah di sini dulu. Aku dan ibu kalian ingin mencari sungai di sekitar hutan ini, karena persediaan air minum kita sudah habis,” ujar sang Ayah.

“Baik, Ayah!” jawab ketujuh anak itu serentak.

“Jangan lama-lama ya, Ayah... Ibu...!’” sahut si Bungsu.

“Iya, Anakku!” jawab sang Ibu lalu pergi mengikuti suaminya.

Sementara itu, setelah menunggu beberapa lama dan kedua orangtua mereka belum juga kembali, ketujuh anak itu mulai gelisah. Mereka cemas kalau-kalau kedua orangtua mereka mendapat musibah. Akhirnya, si sulung pun mengajak keenam adiknya untuk pergi menyusul kedua orangtua mereka. Namun, sebelum meninggalkan tempat itu, anak ketiga tiba-tiba angkat bicara.

“Abang! Tidak ada gunanya kita menyusul ayah dan ibu. Mereka sudah pergi meninggalkan kita semua,” kata anak ketiga.

“Apa maksudmu, Dik?” tanya si Sulung.

“Tadi malam, saat kalian sudah tertidur nyenyak, aku mendengar pembicaraan ayah dan ibu. Mereka sengaja meninggalkan kita di tengah hutan ini, karena mereka sudah tidak sanggup lagi menghidupi kita semua akibat kemarau panjang,” jelas anak ketiga.

“Kenapa hal ini baru kamu ceritakan kepada kami?” tanya anak kedua.

“Aku takut ayah dan ibu murka kepadaku, Bang,” jawab anak ketiga.

Akhirnya ketujuh anak itu tidak jadi pergi menyusul kedua orangtuanya, apalagi hari sudah mulai gelap. Mereka pun segera mencari tempat perlindungan dari udara malam. Untungnya, tidak jauh dari tempat mereka berada, ada sebuah pohon besar yang batangnya berlubang seperti gua. Mereka pun beristirahat dan tidur di dalam lubang kayu itu hingga pagi hari.

“Bang! Apa yang harus kita lakukan sekarang? Ke mana kita harus pergi?” tanya si anak kedua.

“Kalian tunggu di sini! Aku akan memanjat sebuah pohon yang tinggi. Barangkali dari atas pohon itu aku dapat melihat kepulan asap. Jika ada, itu pertanda bahwa di sana ada perkampungan,” kata si Sulung.

Ternyata benar, ketika berada di atas pohon, si Sulung melihat ada kepulan asap dari kejauhan. Ia pun segera turun dari pohon dan mengajak keenam adiknya menuju ke arah kepulan asap tersebut. Setelah berjalan jauh, akhirnya sampailah mereka di sebuah perkampungan. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat sebuah rumah yang sangat besar berdiri tegak di pinggir kampung.

“Hei lihatlah! Besar sekali rumah itu,” seru anak keempat.

“Waaahhh... jangan-jangan itu rumah raksasa,” sahut anak keenam.

Baru saja kata-kata itu terlepas dari mulutnya, tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam rumah itu meminta mereka masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian, penghuni rumah itu pun keluar. Rupanya, dia adalah raksasa betina.

“Hei, anak manusia! Kalian siapa?” tanya Raksasa Betina itu.

“Kami tersesat, Tuan Raksasa! Orang tua kami meninggalkan kami di tengah hutan,” jawab si Sulung.

Mendengar keterangan itu, tiba-tiba si Raksasa Betina merasa iba kepada mereka. Ia pun segera mengajak mereka masuk ke dalam rumahnya, lalu menghidangkan makanan dan minuman kepada mereka. Oleh karena sudah kelaparan, ketujuh anak itu menyantap makanan tersebut dengan lahapnya.

“Habiskan cepat makanan itu, lalu naik ke atas loteng! Kalau tidak, kalian akan dimakan oleh suamiku. Tidak lama lagi ia datang dari berburu,” ujar Raksasa Betina.

Oleh karena takut dimakan oleh Raksasa Jantan, mereka pun segera menghabiskan makanannya lalu bergegas naik ke atas loteng untuk bersembunyi. Tidak lama kemudian, Raksasa Jantan pun pulang dari berburu. Ketika membuka pintu rumahnya, tiba-tiba ia mencium bau makanan enak.

“Waaahhh... sedapnya!” ucap raksasa jantan sambil menghirup bau sedap itu.

“Bu! Sepertinya ada makanan enak di rumah ini. Aku mencium bau manusia. Di mana kamu simpan mereka?” tanya Raksasa Jantan kepada istrinya.

“Aku menyimpan mereka di atas loteng. Tapi mereka masih kecil-kecil. Biarlah kita tunggu mereka sampai agak besar supaya enak dimakan,” jawab Raksasa Betina.

Si Raksasa Jantan pun menuruti perkataan istrinya. Selamatlah ketujuh anak itu dari ancaman Raksasa Jantan. Keesokan harinya, ketika si Raksasa Jantan kembali berburu binatang ke hutan, si Raksasa Betina pun segera menyuruh ketujuh anak lelaki itu pergi. Namun, sebelum mereka pergi, ia membekali mereka makanan seperlunya selama dalam perjalanan. Bahkan, si Raksasa Betina yang baik itu membekali mereka dengan emas dan intan.

“Bawalah emas dan intan ini, semoga bermanfaat untuk masa depan kalian,” kata Raksasa Betina.

“Terima kasih, Raksasa Jantan! Tuan memang raksasa yang baik hati,” ucap si Sulung seraya berpamitan.

Setelah berjalan jauh menyusuri hutan lebat, menaiki dan menuruni gunung, akhirnya tibalah mereka di tepi pantai. Mereka pun segera membuat perahu kecil lalu berlayar mengarungi lautan luas. Setelah beberapa lama berlayar, tibalah mereka di sebuah negeri yang diperintah oleh seorang raja yang adil dan bijaksana. Di negeri itu mereka menjual semua emas dan intan pemberian raksasa kepada seorang saudagar kaya. Hasil penjualan tersebut, mereka gunakan untuk membeli tanah perkebunan. Masing-masing mendapat tanah perkebunan yang cukup luas. Ketujuh bersaudara itu sangat rajin bekerja dan senantiasa saling membantu.

Beberapa tahun kemudian, mereka pun telah dewasa. Berkat kerja keras selama bertahun-tahun, akhirnya mereka memiliki harta kekayaan yang banyak. Kemudian masing-masing dari mereka membuat rumah yang cukup bagus. Ketujuh lelaki itu pun hidup damai, tenteram dan sejahtera.

Pada suatu hari, si Bungsu tiba-tiba teringat dan merindukan kedua orangtuanya. Ia pun segera mengundang keenam kakaknya datang ke rumahnya untuk bersama-sama pergi mencari kedua orangtua mereka.

“Maafkan aku, Kakakku semua! Aku mengundang kalian ke sini, karena ingin mengajak kalian untuk pergi mencari ayah dan ibu. Aku sangat merindukan mereka, dan aku yakin, mereka pasti masih hidup,” ungkap si Bungsu kepada saudara-saudaranya.

“Iya, Adikku! Kami juga merasakannya seperti itu. Kami sangat rindu kepada ayah dan ibu yang telah melahirkan kita semua,” tambah anak keenam.

“Baiklah kalau begitu! Besok pagi kita bersama-sama pergi mencari mereka. Apakah kalian setuju?” tanya si Sulung.

“Setuju!” jawab keenam adiknya serentak.

Keesokan harinya, berangkatlah ketujuh orang bersaudara itu mencari kedua orangtua mereka. Setelah berlayar mengarungi lautan luas, tibalah mereka di sebuah pulau. Di pulau itu, mereka berjalan dari satu kampung ke kampung lain. Sudah puluhan kampung mereka datangi, namun belum juga menemukannya. Hingga pada suatu hari, mereka pun menemukan kedua orangtua mereka di sebuah kampung dalam keadaan menderita. Ketujuh orang bersaudara itu sangat sedih melihat kondisi kedua orangtua mereka. Akhirnya, mereka membawa orangtua mereka ke tempat tinggal mereka untuk hidup dan tinggal bersama di rumah yang bagus.

Sejak itu, kedua orangtua itu berkumpul kembali dan hidup bersama dengan ketujuh orang anaknya. Mereka senantiasa menyibukkan diri beribadah kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Segala keperluannya sudah dipenuhi oleh ketujuh orang anaknya yang sudah cukup kaya.

***

Demikian cerita Tujuh Anak Laki-Laki dari daerah Provinsi Nanggro Aceh Darussalam, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah keutamaan sifat mandiri. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku ketujuh anak laki-laki tersebut. Mereka senantiasa bekerja keras, menggarap lahan perkebunan mereka, sehingga mendapatkan hasil yang melimpah dan menjadi orang yang kaya di kampungnya. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:

wahai ananda dengarlah manat,
tunjuk dan ajar hendaklah ingat
bulatkan hati teguhkan semangat
supaya hidupmu beroleh rahmat
Pelajaran lain yang dapat dipetik adalah keutamaan sifat pandai membalas budi. Hal ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku ketujuh anak laki-laki tersebut. Meskipun kedua orangtua mereka telah membuangnya ke tengah hutan, mereka tidak pernah berputus asa untuk mencari orangtua yang telah melahirkan mereka. Dikatakan dalam ungkapan tunjuk ajar Melayu:

apa tanda Melayu pilihan,
membalas budi ia utamakan
(Samsuni /sas/100/09-08)

Putra Mahkota Amat Mude

Amat Mude adalah seorang putra mahkota dari Kerajaan Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Sebagai pewaris tahta kerajaan, ia berhak menjadi Raja Negeri Alas. Namun karena ia masih kecil dan belum sanggup mengemban tugas sebagai raja, maka untuk sementara waktu tampuk kekuasaan dipegang oleh pakcik (paman)-nya. Pada suatu hari, sang Pakcik membuang Amat Mude dan ibunya ke sebuah hutan, karena tidak ingin kedudukannya sebagai Raja Negeri Alas digantikan oleh Amat Mude. Bagaimana nasib permaisuri dan Putra Mahkota Kerajaan Alas selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Putra Mahkota Amat Mude berikut ini!

Alkisah, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang Raja ingin sekali seperti adiknya yang sudah memiliki seorang anak.

Pada suatu hari, sang Raja duduk termenung seorang diri di serambi istana. Tanpa disadarinya, tiba-tiba permaisurinya telah duduk di sampingnya.

“Apa yang sedang Kanda pikirkan?” tanya permaisuri pelan.

“Dindaku tercinta! Kita sudah tua, tapi sampai saat ini kita belum mempunyai seorang putra yang kelak akan mewarisi tahta kerajaan ini,” ungkap sang Raja.

“Dinda mengerti perasaan Kanda. Dinda juga sangat merindukan seorang buah hati belaian jiwa. Kita telah mendatangkan tabib dari berbagai negeri dan mencoba segala macam obat, namun belum juga membuahkan hasil. Kita harus bersabar dan banyak berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa,” kata permaisuri menenangkan hati suaminya.

Alangkah sejuknya hati sang Raja mendengar kata-kata permaisurinya. Ia sangat beruntung mempunyai seorang permaisuri yang penuh pengertian dan perhatian kepadanya.

“Terima kasih, Dinda! Kanda sangat bahagia mempunyai permaisuri seperti Dinda yang pandai menenangkan hati Kanda,” ucap sang Raja memuji permaisurinya.

Sejak itu, sang Raja dan permaisuri semakin giat berdoa dengan harapan keinginan mereka dapat terkabulkan. Pada suatu malam, sang Raja yang didampingi permaisurinya berdoa dengan penuh khusyuk.

“Ya Tuhan! Karuniakanlah kepada kami seorang putra yang kelak akan meneruskan tahta kerajaan ini. Hamba rela tidak merasakan sebagai seorang ayah, asalkan kami dikaruniai seorang putra,” pinta sang Raja.

Sebulan kemudian, permaisuri pun mengandung. Alangkah senang hati sang Raja mengetahui hal itu. Kabar tentang kehamilan permaisuri pun tersebar ke seluruh penjuru negeri. Rakyat negeri itu sangat gembira, karena raja mereka tidak lama lagi akan memiliki keturunan yang kelak akan mewarisi tahtanya.

Waktu terus berjalan. Usia kandungan permaisuri sudah genap sembilan bulan. Pada suatu sore, permaisuri pun melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat dan tampan. Permaisuri tampak tersenyum bahagia sambil menimang-nimang putranya. Begitupula sang Raja senantiasa bersyukur telah memperoleh keturunan anak laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan.

“Terima kasih Tuhan! Engkau telah mengabulkan doa kami,” sang Raja berucap syukur.

Seminggu kemudian, sang Raja pun mengadakan pesta dan upacara turun mani, yakni upacara pemberian nama. Pesta dan upacara tersebut diadakan selama tujuh hari tujuh malam. Tamu yang diundang bukan hanya rakyat negeri Alas, melainkan juga seluruh binatang dan makhluk halus yang ada di laut maupun di darat. Seluruh tamu undangan tampak gembira dan bersuka ria. Dalam upacara turun mani tersebut ditetapkan nama putra Raja, yakni Amat Mude.

Beberapa bulan setelah upacara dilaksanakan, sang Raja pun mulai sakit-sakitan. Seluruh badannya terasa lemah dan letih.

“Dinda! Mungkin ini pertanda waktuku sudah dekat. Dinda tentu masih ingat doa Kanda dulu sebelum kita mempunyai anak,” ungkap sang Raja.

Mendengar ungkapan sang Raja, hati permaisuri menjadi sedih. Meskipun menyadari hal itu, permaisuri tetap berharap agar sang Raja dapat sembuh dan dipanjangkan umurnya. Semua tabib diundang ke istana untuk mengobati penyakit sang Raja. Namun, tak seorang pun yang berhasil menyembuhkannya. Bahkan penyakit sang Raja semakin hari bertambah parah. Akhirnya, raja yang arif dan bijaksana itu pun wafat. Seluruh keluarga istana dan rakyat Negeri Alas berkabung.

Oleh karena Amat Mude sebagai pewaris tunggal Kerajaan Negeri Alas masih kecil dan belum sanggup melakukan tugas-tugas kerajaan, maka diangkatlah Pakcik Amat Mude yang bernama Raja Muda menjadi raja sementara Negeri Alas. Sebagai seorang raja, apapun perintahnya pasti dipatuhi. Hal itulah yang membuatnya enggan digantikan kedudukannya sebagai raja oleh Amat Mude. Berbagai tipu muslihat pun ia lakukan. Mulanya, sang Raja memindahkan Amat Mude dan ibunya ke ruang belakang yang semula tinggal di ruang tengah. Alasannya, Amat Mude yang masih kecil sering menangis, sehingga mengganggu setiap acara penting di istana.

Tipu muslihat Raja Muda semakin hari semakin menjadi-jadi. Pada suatu hari, ia mengumpulkan beberapa orang pengawalnya di ruang sidang istana.

“Wahai, Pengawal! Besok pagi-pagi sekali, buang permaisuri dan anak ingusan itu ke tengah hutan!” titah Raja Muda.

“Apa maksud Baginda?” tanya seorang pengawal heran.

“Sudahlah! Tidak usah banyak tanya. Aku kira kalian sudah tahu semua maksudku,” jawab Raja Muda.

“Ampun, Baginda! Hamba benar-benar tidak tahu maksud Baginda hendak membuang permaisuri dan putra mahkota ke tengah hutan,” kata seorang pengawal yang lain.

“Ketahuilah! Aku tidak ingin suatu hari kelak Amat Mude akan merebut kekuasaan ini dari tanganku,” ungkap Raja Muda.

“Tapi, Baginda. Bukankah Putra Mahkota Amat Mude pewaris tahta kerajaan ini,” ungkap pengawal yang lain.

“Hei, kalian tidak usah banyak bicara. Laksanakan saja perintahku! Jika tidak, kalian akan menanggung akibatnya!” bentak Raja Muda.

Mendengar ancaman itu, tak seorang pun pengawal yang berani lagi angkat bicara, karena jika berani membantah dan menolak perintah tersebut, mereka akan mendapat hukuman berat.

Keesokan harinya, berangkatlah para pengawal tersebut mengantar permaisuri dan Amat Mude ke tengah hutan. Keduanya pun ditinggalkan di tengah hutan dengan bekal seadanya. Untuk melindungi diri dari panasnya matahari dan dinginnya udara malam, ibu dan anak itu pun membuat sebuah gubuk kecil di bawah sebuah pohon rindang. Untuk bertahan hidup, mereka memanfaatkan hasil-hasil hutan yang banyak tersedia di sekitar mereka.

Waktu terus berjalan. Tak terasa Amat Mude telah berumur 8 tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan. Pada suatu hari, ketika sedang bermain-main, Amat Mude menemukan cucuk sanggul ibunya. Diambilnya cucuk sanggul itu dan dibuatnya mata pancing.

Keesokan harinya, Amat Mude pergi memancing di sebuah sungai yang di dalamnya terdapat banyak ikan. Dalam waktu sekejap, ia telah memperoleh lima ekor ikan yang hampir sama besarnya dan segera membawanya pulang. Alangkah gembiranya hati ibunya.

“Waaah, kamu pandai sekali memancing, Putraku!” ucap ibunya memuji.

“Iya, Ibu! Sungai itu banyak sekali ikannya,” kata Amat Mude.

Lima ekor ikan besar tersebut tentu tidak bisa mereka habiskan. Maka timbul pikiran permaisuri untuk menjualnya sebagian ke sebuah desa yang terletak tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Dengan mengajak Amat Mude, permaisuri pun pergi ke desa itu. Ketika akan menawarkan ikan itu kepada penduduk, tiba-tiba ia bertemu dengan saudagar kaya dan pemurah. Ia adalah bekas sahabat suaminya dulu.

“Ampun, Tuan Putri! Kenapa Tuan Putri dan Putra Mahkota berada di tempat ini?” tanya saudagar itu heran.

Permaisuri pun menceritakan semua kejadian yang telah menimpanya sampai ia dan putranya berada di desa itu. Mengetahui keadaan permaisuri dan putranya yang sangat memprihatinkan tersebut, saudagar itu pun mengajak mereka mampir ke rumahnya dan membeli semua ikan jualan mereka.

Sesampainya di rumah, saudagar itu menyuruh istrinya agar segera memasak ikan tersebut untuk menjamu permaisuri dan Amat Mude. Ketika sedang memotong ikan tersebut, sang Istri menemukan suatu keanehan. Ia kesulitan memotong perut ikan tersebut dengan pisaunya.

“Hei, benda apa di dalam perut ikan ini? Kenapa keras sekali?” tanya istri saudagar itu dalam hati dengan penuh keheranan.

Setelah berkali-kali istri saudagar itu menggesek-gesekkan pisaunya, akhirnya perut ikan itu pun terbelah. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat telur ikan berwarna kuning emas, tapi keras. Ia pun segera memanggil suaminya untuk memeriksa benda tersebut. Setelah diamati dengan seksama, ternyata butiran-butiran yang berwarna kuning tersebut adalah emas murni.

“Dik! Usai memasak dan menjamu tamu kehormatan kita, segeralah kamu jual emas itu!” pinta saudagar itu kepada istrinya.

“Untuk apa Bang?” tanya sang Istri heran.

“Uang hasil penjualan emas itu akan digunakan untuk membangun rumah yang bagus sebagai tempat kediaman permaisuri dan putranya. Abang ingin membalas budi baik sang Raja yang dulu semasa hidupnya telah banyak membantu kita,” ujar saudagar itu kepada istrinya.

“Baik, Bang!” jawab sang Istri.

Kemudian saudagar itu menyampaikan berita gembira tersebut kepada permaisuri dan putranya bahwa mereka akan dibuatkan sebuah rumah yang bagus. Mendengar kabar itu, permaisuri sangat terharu. Ia benar-benar tidak menyangka jika mantan sahabat suaminya itu sangat baik kepada mereka.

“Terima kasih atas semua perhatiannya kepada kami,” ucap permaisuri.

“Ampun, Tuan Putri! Bantuan kami ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bantuan Baginda Raja semasa hidupnya kepada kami,” kata saudagar itu sambil memberi hormat kepada permaisuri dan Amat Mude.

Menjelang sore hari, permaisuri dan Amat Mude pun mohon diri untuk kembali ke gubuknya. Saudagar itu pun memberikan pakaian yang bagus-bagus dan membekali mereka makanan yang lezat-lezat.

Beberapa lama kemudian, rumah permaisuri pun selesai dibangun. Kini permaisuri dan Amat Mude menempati rumah bagus dan bersih. Untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari mereka, Amat Mude pergi ke sungai setiap hari untuk memancing. Ikan-ikan yang diperolehnya untuk dimakan sehari-hari dan selebihnya dijual ke penduduk sekitar. Di antara ikan-ikan yang diperolehnya ada yang bertelur emas. Telur emas tersebut sedikit demi sedikit mereka simpan, sehingga lama-kelamaan mereka pun menjadi kaya raya dan terkenal sampai ke seluruh penjuru negeri.

Berita tentang kekayaan permaisuri dan putranya itu pun sampai ke telinga Pakcik Amat Mude. Mendengar kabar itu, ia pun berniat untuk mencelakakan Amat Mude, karena tidak ingin melepaskan kekuasaannya.

Pada suatu hari, Raja Muda yang serakah itu memanggil Amat Mude untuk menghadap ke istana. Ketika Amat Mude sampai di istana, alangkah terkejutnya Raja Muda saat melihat seorang pemuda gagah dan tampan memberi hormat di hadapannya. Dalam hatinya berkata, “pemuda ini benar-benar menjadi ancaman bagi kedudukanku sebagai raja”. Maka ia pun memerintahkan Amat Mude untuk pergi memetik buah kelapa gading di sebuah pulau yang terletak di tengah laut. Buah kelapa gading itu diperlukan untuk mengobati penyakit istri Raja Muda. Konon, lautan yang dilalui menuju ke pulau itu dihuni oleh binatang-binatang buas. Siapa pun yang melewati lautan itu, maka akan celaka.

“Hei, Amat Mude! Jika kamu tidak berhasil mendapatkan buah kelapa gading itu, maka kamu akan dihukum mati,” ancam Raja Muda.

Oleh karena berniat ingin menolong istri Raja Muda, Amat Mude pun segera melaksanakan perintah itu. Setelah berhari-hari berjalan, sampailah Amat Mude di sebuah pantai. Ia pun mulai kebingungan mencari cara untuk mencapai pulau itu. Pada saat ia sedang duduk termenung berpikir, tiba-tiba muncul di hadapannya seekor ikan besar bernama Silenggang Raye yang didampingi oleh Raja Buaya dan seekor Naga Besar. Amat Mude pun menjadi ketakutan.

“Hei, Anak Muda! Kamu siapa dan hendak ke mana?” tanya Ikan Silenggang Raye.

“Sa... saya Amat Mude,” jawab Amat Mude dengan gugup, lalu menceritakan asal-asul dan maksud perjalanannya.

Mendengar cerita Amat Mude tersebut, Ikan Silenggang Raye, Raja Buaya dan Naga itu langsung memberi hormat kepadanya. Amat Mude pun terheran-heran melihat sikap ketiga binatang raksasa itu.

“Kenapa kalian hormat kepadaku?” tanya Amat Mude heran.

“Ampun, Tuan! Almarhum Ayahandamu adalah raja yang baik. Dulu, kami semua diundang pada pesta pemberian nama Tuan!” jawab Raja Buaya.

“Benar, Tuan! Tuan tidak perlu takut. Kami akan mengantar Tuan ke pulau itu,” sambung Naga besar itu.

“Terima kasih, Sobat!” ucap Amat Mude.

Akhirnya, Amat Mude pun diantar oleh ketiga binatang raksasa tersebut menuju ke pulau yang dimaksud. Tidak berapa lama, sampailah mereka di pulau itu. Sebelum Amat Mude naik ke darat, si Naga besar memberikan sebuah cincin ajaib kepada Amat Mude. Dengan memakai cincin ajaib itu, maka semua permintaan akan dikabulkan.

Setelah itu, Amat Mude pun segera mencari pohon kelapa gading. Tidak berapa lama mencari, ia pun menemukannya. Rupanya, pohon kelapa gading itu sangat tinggi dan hanya memiliki sebutir buah kelapa. Setelah menyampaikan niatnya kepada cincin ajaib yang melingkar di jari tangannya, Amat Mude pun dapat memanjat dengan mudah dan cepat sampai ke atas pohon. Ketika ia sedang memetik buah kelapa gading itu, tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan yang sangat lembut menegurnya, “Siapapun yang berhasil memetik buah kelapa gading itu, maka dia akan menjadi suamiku.”

“Siapakah Engkau ini?” tanya Amat Mude.

“Aku adalah Putri Niwer Gading,” jawabnya.

Ketika Amat Mude baru saja turun dari atas pohon sambil menenteng sebutir kelapa gading, tiba-tiba seorang putri cantik jelita berdiri di belakangnya. Alangkah takjubnya ketika ia melihat kecantikan Putri Niwer Gading. Akhirnya, Amat Mude pun mengajak sang Putri pulang ke rumah untuk menikah. Pesta perkawinan mereka pun dirayakan dengan ramai di kediaman Amat Mude.

Usai pesta, Amat Mude ditemani istri dan ibunya segera menyerahkan buah kelapa gading yang diperolehnya kepada Pakciknya. Maka selamatlah ia dari ancaman hukuman mati. Bahkan, berkat ketabahan dan kebaikan hatinya, Raja Muda tiba-tiba menjadi sadar akan kecurangan dan perbuatan jahatnya. Ia juga menyadari bahwa Amat Mude-lah yang berhak menduduki tahta kerajaan Negeri Alas. Akhirnya, atas permintaan Raja Muda, Amat Mude pun dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas.

* * *

Demikian cerita Putra Mahkota Amat Mude dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah keutamaan sifat tabah dan giat berusaha. Sifat ini tercermin pada sikap permaisuri dan Amat Mude yang senantiasa bersikap tabah menghadapi penderitaan dan selalu giat berusaha. Akhirnya mereka menjadi kaya dan hidup bahagia. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:

wahai ananda cahaya mata,
rajin dan tekun dalam bekerja
penat dan letih usah dikira
supaya kelak hidupmu sejahtera

Pelajaran lain yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa jika perbuatan jahat seseorang dibalas dengan kebaikan, maka suatu saat orang yang berbuat jahat tersebut akan menyadari perbuatan jahatnya dan akan berbuat baik. Hal ini tergambar pada sikap dan perilaku Raja Muda yang selalu berniat jahat kepada Amat Mude, namun Amat Mude senantiasa membalas niat jahatnya tersebut dengan kebaikan. Akhirnya, Raja Muda pun menyadari perbuatannya dan menobatkan Amat Mude menjadi Raja Negeri Alas. (Samsuni /sas/112/11-08)

Asal Usul Nama Buleleng & Singaraja

Di Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Bagening. Sang Ra­ja memiliki banyak istri, dan istri ter­­­akhirnya bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji, dan ma­­sih ke­­turunan Kyai Pasek Gobleng. Su­a­tu waktu, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suami­nya, ia dititipkan kepada Kyai Je­lan­tik Bogol. Tak berapa lama, anaknya pun lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pa­sekan. I Gede Pasekan mempunyai wi­­ba­wa besar sehingga sangat dicintai dan dihormati oleh pemuka masyarakat mau­pun masyarakat biasa.
Suatu hari, ketika usianya menginjak dua puluh tahun, ayahnya berkata pada­nya, “Anakku, sekarang pergilah engkau ke Den Bukit di daerah Panji.”
“Mengapa ayah?”
“Karena di sanalah tempat kelahiran ibumu.”
Sebelum berangkat, ayah angkatnya mem­berikan dua buah senjata bertuah, yaitu sebilah keris bernama Ki Baru Se­mang dan sebatang tombak bernama Ki Tunjung Tutur. Dalam perjalanannya, I Gede Pasekan diiringi oleh empat puluh pe­nga­wal yang dipimpin Ki Dumpiung dan Ki Dosot. Ketika sampai di daerah yang di­­­­­­­sebut Batu Menyan, mereka bermalam dengan dijaga ketat oleh para pengawal secara bergantian.

Saat tengah malam, tiba-tiba datang makhluk ajaib penghuni hutan. Dia meng­ang­kat I Gede Pasekan ke atas pun­daknya se­hingga I Gede Pasekan dapat me­lihat pe­­man­dangan lepas ke lautan dan da­ratan yang ter­­bentang di hadapannya. Ke­tika dia me­­man­dang ke arah timur dan barat laut, ia me­li­hat pulau yang amat jauh. Ketika me­­li­hat ke arah selatan pemandangannya di­­halangi oleh gunung. Setelah makhluk itu pergi kemudian terdengar bisikan.
“I Gusti, sesungguhnya apa yang te­lah engkau lihat akan menjadi daerah ke­kuasaanmu.”
Keesokan harinya rombongan itu me­­lan­jutkan perjalanan. Meski sulit dan pe­nuh rintangan akhirnya rombongan I Gede Pasekan berhasil mencapai tujuan, yaitu Desa Panji, tempat kelahiran ibunya.
Suatu hari, ada sebuah perahu Bugis yang terdampar di pantai Panimbangan.Warga setempat yang dimintai tolong tak mampu mengangkatnya.
Keesokan harinya orang Bugis pemilik perahu itu meminta tolong pada I Gede Pasekan.
“Tolonglah kami, Tuan. Jika Tuan ber­hasil mengangkat perahu kami, se­bagian muatan itu akan kami serahkan kepada Tuan sebagai upahnya.”
“Kalau itu keinginan kalian, saya akan berusaha mengangkat perahu itu,” jawab I Gede Pasekan.
I Gede Pasekan segera memusatkan pikiran. Dengan kekuatan gaibnya, perahu yang kandas itu berhasil diangkatnya. Se­ba­gai ungkapan rasa terima kasih, orang Bugis itu memberikan hadiah berupa se­tengah dari isi perahu itu kepada I Gede Pasekan. Di antara hadiah itu terdapat dua buah gong besar. Sejak saat itu I Gede Pasekan menjadi orang kaya dan bergelar I Gusti Panji Sakti.
Kekuasaan I Gede Pasekan mulai me­­­­luas dan menyebar sampai ke mana-mana. Dia pun mendirikan kerajan baru di Den Bukit. Kira-kira abad ke-17, ibukota ke­rajaan itu disebut orang dengan nama Su­ka­sada. Kerajaaan I Gede Pasekan itu ber­­kem­bang hingga ke utara. Daerah itu ba­­nyak ditumbuhi pohon buleleng. Oleh karena itu, pusat kerajaan beralih ke wi­la­­­yah itu. Wilayah itu pun diberi nama Buleleng.
Di Buleleng dibangun sebuah istana megah yang diberi nama Singaraja. Nama ini menunjukkan bahwa penghuninya ada­lah seorang raja yang gagah perkasa lak­sana singa. Namun, ada pendapat yang mengatakan bahwa nama Singaraja arti­nya tempat persinggahan raja. Barangkali ketika sang Raja masih di Sukasada, se­ring singgah di sana. Jadi, kata Singaraja berasal dari kata singgah raja.
Penulis: Yulia S. Setiawati

Kata Bijak Kehidupan

Kata Bijak Kehidupan

Setiap masalah pasti bisa dibicarakan. Beda itu wajar asal jgn saling menyakiti. Mari bersama rasakan DAMAI.
Dalam hidup, jangan terlalu berharap, karena untuk setiap 'Hello' akan selalu berakhir dengan sebuah 'Goodbye'
Jangan berubah hanya karena ada yg tak menyukaimu. Jadi dirimu sendiri, akan selalu ada seseorang yg menyayangimu apa adanya.
Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.
Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu.
Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.
Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain.

Kata Bijak Islam


Kata Bijak Islam


Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).

Kata Bijak Motivasi


Kata Bijak Motivasi


Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yg pernah jatuh adalah orang yg sedang berjalan menuju keberhasilan.
Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah.
Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu.
Anda bisa memiliki apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mampu menghilangkan keyakinan bahwa anda tidak akan mendapatkan yang anda inginkan.
Secara tidak sadar, seseorang yang menyakitimu hanya akan membuatmu semakin kuat!
Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya.

Kata Bijak Hidup


Kata Bijak Hidup


Ketika seseorang hanya diam atas pertanyaanmu, itu karena mereka sulit mengakuinya atau karena terlalu sakit tuk kamu tahu.
Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.
Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat.
Seseorang menangis, bukan karena ia lemah. Tetapi karena dia sudah terlalu lama KUAT.

Kata Bijak Cinta


Kata Bijak Cinta


Sulit tuk ucapkan selamat tinggal pada dia yg kamu cinta, tapi lebih sulit lagi ketika kenangan bersamanya tak hilang begitu saja.
CINTA slalu SETIA pd HATI, tak peduli betapa hebat LOGIKA. Tp kamu harus tahu kapan tuk gunakan logika agar hatimu tak trs TERLUKA.
Ketika jatuh cinta, jangan berjanji tak saling menyakiti, namun berjanjilah tuk tetap bertahan, meski salah satu tersakiti.
Meski tak dicintai oleh dia yg kamu cinta, tak berarti kamu merasa tak berarti. Hargai dirimu dan temukan seseorang yg tahu itu.
Jika kamu tulus mencintanya, jangan pernah hiasi matanya dgn air mata, telinganya dgn dusta, dan hatinya dgn luka.
Orang yg pantas kamu tangisi tidak akan membuatmu menangis, dan orang yg membuatmu menangis tdk pantas kamu tangisi.
Berhenti mencari seseorang yg sempurna tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yg pantas tuk dicintai.

Kata - Kata Bijak

Kata - Kata Bijak 

Terkadang, seseorang lebih memilih tuk tersenyum, hanya karena tak ingin menjelaskan mengapa dia bersedih.
Peluh yang menetes ketika kau mencari nafkah, akan terbayar dengan nikmat dan berkah yang kau makan.
Jangan remehkan hal-hal sepele. Sebab, dari sinilah hal-hal besar biasanya terwujud.
Menjadi sabar dan ikhlas memang tak mudah, tapi itu harus. Belajarlah untuk menerima arti kehilangan dan penantian.
Jangan iri atas kesuksesan orang lain, ketahuilah bahwa mereka berada di sana karena tekad dan kerja keras.
Jika kita mencoba melakukan yang lebih baik daripada yang kita pikir bisa kita lakukan, kita akan terkejut bahwa sebenarnya kita bisa melakukan hal itu.
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.

Update Kata - Kata Bijak Terbaru

Update Kata-Kata Bijak Terbaru

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. ~ Alexander Pope
Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. ~ Heather Pryor
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. ~ Thomas Alva Edison
Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. ~ Muhammad Ali
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. ~ Confusius
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. ~ Mahatma Gandhi
Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi
Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe
Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe
Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein
Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein
Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya – hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein
Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya : langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~ Einstein
Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein
Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein

Kata Kata Bijak Hari Ini

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. ~ Fuller
Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti. ~ John Gardne
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy
Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. ~ Robert Hall
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill
Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. ~ Johan Wolfgang Goethe
Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. ~ Sir Francis Bacon
Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. ~ Jalinus At Thabib
Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ~ Marcus Aurelius
Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. ~ Thomas Hardy
Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. ~ Benjamin Franklin
Keramah-tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. ~ Lao Tse
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. ~ Joseph Addison
Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. ~ William Wordsworth
Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. ~ Kahlil Gibran

Kumpulan kata kata bijak terbaru

Kumpulan Kata-Kata Bijak Terbaru

“Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat”
“Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.”
“Buatlah daftar apa yang harus Anda kerjakan hari ini! Awali dengan doa dan rasa syukur. Karena kita masih mempunyai kesempatan untuk berbuat dan berubah menjadi lebih baik.”
“Hoki dan sial adalah suatu kondisi yang sudah terjadi. Jangan suka berdalih, hoki sebagai berkah dan sial sebagai cobaan. Pastikan! Tabur benih-benih kebajikan agar hoki datang kepada kita.”
“Ketika tulus, kamu tak akan menyesali pernah mencintai seseorang, tapi kamu mungkin menyesal telah percaya dia mencintaimu juga.”
“Semua orang melakukan salah, kamu harus cukup dewasa tuk memaafkannya, tapi kamu bisa memilih tuk tak lagi mempercayainya.”
“Makin banyak kita membuang waktu untuk merasa iri pada bakat ataupun kesuksesan orang lain, maka semakin sulit pula kita berkembang maju. Buang sikap negatif itu!”
“Keutamaan yang paling utama ialah menghubungi orang yang telah memutuskan hubungan denganmu, kepada orang yang tak mau lagi memberikan apa-apa kepadamu, dan memaafkan orang-orang yang telah memakimu. (Al-Hadist)”
“Dalam hidup, akan ada seseorang yg tak peduli betapa dia menyakitimu dan kamu membencinya, dia masih saja dicintai oleh hatimu.”
“Terserah orang memandang rendah kemampuan kita. Yang penting! Kita tidak memandang rendah diri sendiri. Jadikan semua itu sebagai cambuk. Buktikan pada mereka! Bahwa kita mampu! kita bisa!”
“Dengan keyakinan success is my right! Sukses adalah hak saya & setiap orang, maka usir semua sikap ragu-ragu & takut gagal. Yakini kita dilahirkan untuk sukses! Sukses adalah hak kita semua.”
“Sabar manahan marah, memaafkan saat diganggu. Barangsiapa yang berbuat demikian akan dlindungi Allah dan musuhnya akan ditundukkan. (Al-Hadist)”
“Rasa malas yang menguasai orang hebat, adalah kekuatan yang menjadikannya sama tidak-berguna-nya dengan orang lemah yang membakati kemalasan. Maka janganlah engkau membakati kemalasan. Karena ketahuilah, bahwa Bahkan setan pun tidak tertarik untuk mengganggu orang malas. Karena, kemalasan itu sudah lebih dari cukup untuk mengkerdilkan kehidupan anak manusia, apa pun kehebatan yang aslinya ada pada dirinya. Dan jika engkau sedang memanjakan kemalasan dalam dirimu, sadarilah bahwa Rasa malas itu bukanlah kelemahan. Rasa malas adalah kekuatan yang sangat luar biasa keefektifannya untuk mengkerdilkan kehidupan. Telah berapa banyakkah jiwa-jiwa yang sejatinya dilahirkan mulia dan berbakat menjadi pemimpin besar, yang dikerdilkan oleh rasa malas?”
“Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.”
“Orang-orang yang tajam itu saling menajamkan satu sama lain, sama seperti halnyabesi menajamkan besi. Kalau Anda mau menjadi pemikir taam, bergaullah dengan orang-orang yang tajam pemikirannya. (John Maxwell)”
“Sebuah pekerjaan disebut penting, karena peran dan dampaknya penting bagi perlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan orang banyak. Maka, keterlibatan Anda dalam pekerjaan yang penting bagi kebaikan kehidupan orang lain, akan menjadikan Anda pribadi yang penting.”
“Semua orang ingin mengubah dunia, tetapi tidak seorang pun terpikir untuk mengubah dirinya sendiri. (Leo Tolstoy)”
“Segala yang kita lakukan tidak ada yang tidak beresiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Ada beberapa panduan menyikapi resiko.”

Tutorial cara pakai jilbab 5

Tutorial cara pakai jilbab 5

Jilbab 2 warna merah biru

Tutorial Cara Memakai Jilbab 4

      Tutorial Cara Memakai Jilbab 4

Tutorial Cara Memakai Hijab 3

Cara Memakai Hijab /Jilbab Agar Cantik dan Anggun - Sebagai seorang wanita muslimah, kita tetap bisa tampil cantik, anggun dan menawan walau dalam balutan hijab/jilbab. Dengan perpaduan baju gamis yang bagus di tambah kreasi hijab yang saat ini memiliki berbagai corak yang modis tentu membuat sebagian wanita muslimah bingung tentang cara pemakaian hijab.

Di artikel ini, penulis share tentang berbagai cara memakai hijab/jilbab terbaru dan yang menjadi trend saat ini. Silahan liat gambar kalau bisa di perbesar untuk  melihat lebih jelas

Tutorial Cara Memakai Hijab 3

Tutorial Cara Memakai Hijab 2

Cara Memakai Hijab /Jilbab Agar Cantik dan Anggun - Sebagai seorang wanita muslimah, kita tetap bisa tampil cantik, anggun dan menawan walau dalam balutan hijab/jilbab. Dengan perpaduan baju gamis yang bagus di tambah kreasi hijab yang saat ini memiliki berbagai corak yang modis tentu membuat sebagian wanita muslimah bingung tentang cara pemakaian hijab.

Di artikel ini, penulis share tentang berbagai cara memakai hijab/jilbab terbaru dan yang menjadi trend saat ini. Silahan liat gambar kalau bisa di perbesar untuk  melihat lebih jelas
 Tutorial Cara Memakai Hijab 2
 

Tutorial Cara Memakai Hijab 1

Cara Memakai Hijab /Jilbab Agar Cantik dan Anggun - Sebagai seorang wanita muslimah, kita tetap bisa tampil cantik, anggun dan menawan walau dalam balutan hijab/jilbab. Dengan perpaduan baju gamis yang bagus di tambah kreasi hijab yang saat ini memiliki berbagai corak yang modis tentu membuat sebagian wanita muslimah bingung tentang cara pemakaian hijab.

Di artikel ini, penulis share tentang berbagai cara memakai hijab/jilbab terbaru dan yang menjadi trend saat ini. Silahan liat gambar kalau bisa di perbesar untuk  melihat lebih jelas
Tutorial Cara Memakai Hijab 1
 

Cara Pakai Jilbab Segiempat

Cara Memakai Hijab Segi Empat + Gambar Cara Memakai Hijab Segi Empat + Gambar 

Cara Memakai Hijab Segi Empat + GambarCara Memakai Hijab Segi Empat + Gambar Cara Memakai Hijab Segi Empat + GambarCara Memakai Hijab Segi Empat + Gambar

Tips Efektif Pencegah Banjir

Berikut cara efektif mencegah banjir.
Mendirikan Bangunan atau Konstruksi
- Kanal air, yang merupakan sungai buatan untuk mengalirkan air sungai sehingga air sampai ke laut.
- Bendungan, yang memiliki bentuk seperti kolam air raksasa. Fungsinya untuk tempat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan dapat difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau tempat untuk pembangkit tenaga listrik.
- Tanggul, yang merupakan bangunan yang berbentuk tembok yang memagari pinggiran sungai. Bangunan ini dibuat untuk mencegah air meluap ke daerah-daerah yang berada di sekitar sungai.
Menjaga Kelestarian Alam
Salah satu penyebab banjir adalah kelestarian alam yang sudah rusak seperti penebangan pohon dimana-mana. Untuk itu, menjaga kelestarian lingkungan adalah hal yang wajib kita lakukan.
Sungai merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari sudah selayaknya dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian dan kealamiannya. Berikut upaya yang bisa kita lakukan untuk melestarikan sungai.
- Melestarikan hutan di hulu sungai. Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pohon-pohon atau pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan mambawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir yang sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.
- Tidak membuang sampah ke sungai. Sampah yang dibuang secara sembarangan ke kali akan menyebabkan aliran air menjadi mampet. Selain itu sampah juga menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan. Sampah juga membuat sungai tampak kotor, tidak terawat, terkontaminasi, dan lain sebagainya.
- Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri di sungai. Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri yang berupa limbah cair adalah dengan membuangnya ke sungai. Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja bisa menimbulkan berbagai gangguan masyarakat mulai dari bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap air tanah, gangguan kulit, serta masih banyak lagi gangguan kesehatan lain yang merugikan.
Menjaga Kebersihan
Lingkungan yang kotor dengan menumpuknya sampah dimana-mana menyebabkan aliran air atau bahkan sungai tidak dapat mengalir dengan derasnya/lancar. Hal ini menyebabkan pendangkalan air sungai, sehingga sungai tidak bisa menampung banyak air. Air yang ada tidak bisa mengalir dengan lancar sampai ke laut sehingga terjadilah banjir.
Buat Lubang Biopori
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Cara membuatnya cukup mudah, kita cukup membuat lubang di tanah dengan menggunakan bor tanah. Diameternya cukup 10 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, kita semakin aman dari bahaya banjir.

Cara Mencegh Banjir

Banjir yang terjadi di Jakarta, Bandung, ataupun daerah sekitarnya sebagian besar disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi. Namun demikian, ulah manusia yang membuang sampah di sungai, menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul juga memjadi penyebab terjadinya banjir. 

Sampah yang di buang ke sungai, lama-kelamaan akan menumpuk dan apabila hujan datang air sungai akan meluap karena alirannya terhambat oleh tumpukan sampah yang sangat banyak dan mengakibatkan banjir. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Membersihkan, selokan atau parit dekat rumah dari sampah sehingga aliran air menjadi lancar.

3. Melakukan penghijauan di lahan-lahan kosong sebagai daerah resapan air.
4. Melakukan penghijauan di hutan-hutan yang gundul (reboisasi).

Pantun TAHUN BARU

Di sungai ada batu
Di jalanan juga banyak batu
Sekarang tahun baru
Mesti bikin resolusi baru
 

Tadi makan tahu
Kemarin juga makan tahu
Met tahun baru
Met cari gebetan baru 

ada buku warna biru
buku untuk menulis tamu
ini pantun tahun baru
aku buat khusus untuk mu

awan mendung tidak biru
awan mendung membayang-bayang ku
ucapkan met tahun baru
pada engkau yang ku sayang 

ke pasar beli layang-layang
di pasar ada pohon waru
selamat tahun baru sayang
janganlah merayu tuk dosa baru

ada buah duku dipetik
yang metik malah terharu
met tahun baru cantik
mari jauhi dosa baru

ada mertua ada menantu
sama-sama pake baju biru
tahun baru di depan pintu
datang bersama harapan baru

di kebun ada pohon waru
di kebun ada pohon lada
mari sambut tahun baru
dengan smangat membara di dada

ada yang jual kue putu
ada yang jual kue pita
tahun baru diambang waktu
mari sambut dengan sukacita

ada bebek ada itik
ada kesana ada kesini
selamat tahun baru, cantik
smoga penuh smangat di tahun ini

balon berwarna biru
balon dideket palu
selamat tahun baru
smoga sukses slalu

Pohon Beringin berdaun rindang
Tempat berteduh semua orang
Biar mati di ujung pedang
Asalkan dapat Si orang seberang

Kepadatan Penduduk Salah Satu Penyebab Banjir

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso menyatakan kepadatan penduduk menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta.

"Penduduk yang padat biasanya mengakibatkan rumah penduduk berhimpitan, tanpa memikirkan resapan air tanahnya," katanya di Jakarta, Senin (21/1).

Ia menjelaskan, ada beberapa fenomena yang menghubungkan antara kepadatan penduduk dan bencana alam, termasuk banjir. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan papan dan pangan cukup, dan keduanya berhubungan dengan ketersediaan lahan.

Ia juga mengatakan, kepadatan penduduk cenderung berdampak pada permukiman yang tidak ramah lingkungan. "Rumah yg berhimpitan tanpa dipikirkan resapan air tanahnya, tentu saja dapat menyebabkan banjir," ujarnya.

Demikian juga dengan sulitnya lahan permukiman, tambah Sudibyo, mengakibatkan banyak penduduk di daerah perkotaan mengambil jalan pintas dengan mendiami rumah-rumah di bantaran sungai. Semua diperparah dengan perilaku sebagian penduduk yang membuang sampah sembarangan. Padahal, selain merusak habitat lingkungan, membuang sampah sembarangan membuat pendangkalan sungai semakin cepat. (Ant/OL-01)

Penyebab Asam Urat

Serangan asam urat terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh dengan asam urat, baik karena produksinya yang meningkat, berkurangnya pembuangan melalui ginjal, atau meningkatnya asupan makanan yang kaya purin.
Peningkatan asam urat dalam darah atau hiperurisemia ini dipicu oleh beberapa faktor seperti berikut :
- Secara alami, asam urat berada dalam darah sebagai hasil samping pemecahan sel, karena tubuh memecah dan membentuk sel baru secara kontinyu.
- Faktor luar, terutama asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh Makanan berupa karbohidrat, protein dan selulosa masuk ke dalam tubu dan akan melalui proses kimiawi untuk menghasilkan energi. Jika sumber energi tersebut terlalu banyak mengandung purin, asam urat akan menumpuk.
- Hilangnya aktivitas enzim urokinase. Enzim ini berfungsi utuk mengoksidasi asam urat menjadi allotonin, yakni bentuk senyawa yang lebih mudah larut. Jika kadar asam urat sudah terlalu tinggi, enzim urokinase tidak akan mampu lagi bekerja.
- Akibat sekunder dari berbagai penyakit. Misalnya, gangguan pada penyimpanan glikogen dan peningkatan metabolit laktat atau trigliserida yang terjadi karena tidak aktifnya enzim penurun atau urokinase. Kelebihan senyawa metabolit tersebut akan berkompetisi dengan asam urat untuk diekskresikan oleh ginjal melalui urine.
Untuk mengatasi penyebab dan berbagai faktor pembawa asam urat. Tentunya harus dilalui dengan mengubah cara asupan makan dan pola hidup yang sehat, yang terpenting adalah menghindari makanan yang mengandung banyak purin agar kadar asam urat tetap dalam kondisi normal.
Hindari makanan yang mengandung asam secara berlebihan, makanan dengan lemak tinggi, jeroan, santan, makanan yang mengandung gula tinggi dsb.

Sabtu, 19 Januari 2013

Cara memakai Jilbab Pashmina Gaya

Cara memakai Jilbab Pashmina Gaya

Banyak Kreasi Yang Bisa Dilakukan Dengan Hijab/Jilbab Sekarang Ini. Contohnya Cara Memakai Hijab Pashmina Gaya Berikut Ini.